Selasa, 17 Januari 2012

LATAR BELAKANG TERJADINYA PERANG ANTARA SUKU DAYAK DAN SUKU MADURA

Kerusuhan yang terjadi di Sampit hanyalah salah satu rangkaian peristiwa kerusuhan yang terjadi oleh etnis Madura yang sejak berdirinya Kalimantan Tengah telah melakukan lebih dari 13 kali kerusuhan besar dan banyak sekali kerusuhan kecil yang banyak mengorbankan warga non Madura.

Warga non Madura selama itu selalu mengalah, sehingga warga Madura telah menjadi begitu bangga dengan perbuatan mengerikan tersebut, dan menggunakannya untuk menteror warga non Madura untuk menguasai sendi-sendi perekonomian, sosial-budaya dan kemasyarakatan Daerah Kalimantan Tengah.

Khusus orang Dayak, kalau mereka di tepi sungai diganggu, maka mereka mengalah pergi darat, kalau di darat di ganggu, mereka pergi ke bukit, kalau di bukit mereka di ganggu, mereka pergi ke gunung, kalau di gunung mereka di ganggu, mereka pergi ke tubir jurang. Pada saat di tepi jurang mereka tak mampu pergi ke mana, maka mereka membela diri.

Orang Dayak telah dihimpit ke tepi jurang oleh ketidakadilan baik dari kurangnya perhatian akan pembangunan Daerah maupun dijadikan Kambing hitam perusakan hutan dan lingkungan, di cap sebagai suku yang tertinggal dan berbagai gelar menyedihkan yang menjadi cap keseharian kehidupan komunitas masyarakat Dayak.

Orang Dayak telah memberikan hutan, tanah dan airnya untuk kehidupan orang lain, tambang, kayu, rotan, dan hasil alamnya menjadikan banyak orang-orang kaya di Jawa, termasuk di Jawa Timur Madura. Orang Dayak yang selalu mengalah dianggap bodoh, bebal dan dungu, telah dengan mudah di beri cap sebagai anak bangsa tak berarti, yang menjadi lahan menampung seluruh penderitaan suku bangsa lain agar orang lain puas dan bahagia. Orang lain telah beranak pinak dan berkembang biak di Kalteng, sementara orang Dayak ikut Keluarga Berencana mendukung kebijakan pemerintah, sehingga populasinya sedikit tumbuhnya. Orang Madura melahirkan anak sebanyak mungkin dan memastikan sumberdaya alam Kalteng akan tersedia bagi mereka asal berani dan keras hati.

Tidak cukupkah penderitaan orang Dayak yang di cap merusak hutan paru-paru dunia, padahal yang mengangkut kayu ke pulau Jawa adalah perahu-perahu pelaut ulung Madura yang perkasa yang ber Tuhan dan yang bangga dengan kekerabatanya, bangga dengan kemampuanya melanglang buana menebar cerita mencari kepuasan diri sendiri.

Salahkan kami menjadi orang Dayak, salahkah kami lahir menjadi orang Dayak, salahkah mereka orang Madura. Manusia adalah otonom pada dirinya dan menjadi mahluk Tuhan sejati dirinya sendiri. Baik Madura mau pun Dayak, tapi mengapa orang Madura begitu kejam kepada kami selama ini ?. Kami telah berlari menghindar dari kota Sampit, pergi kepedalaman, dan kota Sampit menjadi dunia Madura kota Sampang ke dua kata orang Madura. Mereka merasa telah membangun kota Sampit dengan bangga tanpa memikirkan hati yang terluka orang Dayak yang meminggirkan diri dari keramaian duniawi. Orang Madura di Sampit dengan bangga mengundang tokoh-tokoh Madura untuk datang ke kota Sampit dan mereka menyatakan dengan bangga bahwa mereka telah menaklukkan kota Sampit menjadi kota Sampang ke dua.


Sedikit derita yang muncul pada pihak Madura di kota Sampit telah membuat orang Madura se Indonesia murka dan ingin mengganyang habis warga Dayak yang pasrah menanti Hatala Ranying Langit (Tuhan Maha Kuasa) menolong kami pada tanah-bumi-air-langit yang telah melahirkan suku Dayak.
Lihatlah yang terjadi di Sampit, dari Perserikatan Bangsa Bangsa, Lembaga Kemanusiaan Internasional, LSM di Jawa semua mengurus suku Madura dan mengupayakan pengungsian yang enak bagi suku Madura, seluruh aparat dikerahkan untuk memberikan servis terbaik bagi suku Madura, untuk mengamankan mereka dan mencintai mereka. Kapal-kapal besar dan hebat dari sipil sampai militer, semua dikerahkan untuk mengurus suku Madura karena mereka punya Bapak M. Mahfudz, punya Kiai Alawi Muhammad, punya Raden Hartono, punya budayawan, punya profesor, Doktor, punya banyak lagi.
Bahkan di kota Sampit, aparat keamanan Brimob dan TNI rela mati demi mengungsikan orang Madura dengan servis terbaik. Dipihak lain mereka menangkap semua orang Dayak (84 orang) di hotel Rama, Sampit yang hanya di bela oleh orang Dayak, lambang pembelaan diri dari angkara murka telah dihancurkan.

Orang Dayak berangkat mengayuh para pengungsi Dayak dengan jukung dan bermimpi naik naik Kapal-Kapal besar yang indah di pelabuhan Sampit. Orang Dayak diam seribu bahasa, ketika membela diri semua orang lain segera memberikan merek kepada Dayak, di cap oleh Televisi, radio, media massa sebagai orang biadab, mereka mengurus diri sendiri dalam diam, mengungsikan sanak saudara tanpa tahu ada PBB, ada LSM, ada profesor, ada M. Mahfudz, ada Bapak Gus Dur. Hidup ini memang kejam…. Tiada tempat mengadu … mengadu kepada Bapak Polisi ditangkap, mengadu kepada bapak tentara ditahan, mengadu kepada Bapak Mahfudz kita takut dia orang Madura, mengadu kepada Bapak Asmawi Agani dan Nahson Taway, mereka tidak punya banyak perangkat pendukung yang cukup untuk menolong suku Dayak, mengadu kepada Tuhan …, Alawi Muhamad mengatakan orang Dayak biadab tidak ber Tuhan…. Kami membawa diri kami sendiri di tanah air Indonesia tercinta, hidup terlunta-lunta diperas dan dihina-dibunuh-dilecehkan di kampung sendiri.
Ya Allah, tolonglah orang-orang muda kami yang ingin menghilangkan cap bodoh-bebal orang Dayak dengan menggali ilmu pengetahuan di Jawa / Jawa Timur yang katanya sumber orang-orang arif bijaksana saat ini. Selebaran perang telah menyatakan ancaman pembasmian orang Dayak dari agama apa pun dimanapun berada. Ya Allah, lindungilah mereka, mereka hanya secuil kebanggaan orang Dayak yang tersisa. Mereka tidak datang membawa derita ke pulau Jawa, mereka menghabiskan sumberdaya yang ada pada keluarganya demi menuntut ilmu pengetahuan membebaskan diri dari derita di kampung sendiri. Mereka menghabiskan uang dan segalanya hanya sesaat di Pulau Jawa, mereka akan kembali untuk memperbaiki nasibnya sendiri dan mudah-mudahan juga nasib suku Dayak.

Secara umum, hampir seluruh warga non Madura di Kalimantan Tengah mempunyai pengalaman buruk tentang perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan oleh warga Madura. Akumulasi ketakutan terhadap warga Madura, melahirkan upaya pembelaan diri oleh warga non Madura di Kalteng.
Ketakutan tersebut terjadi secara mengakar, yaitu bahwa setiap kali berurusan dengan warga Madura selalu mengarah kepada hilangnya nyawa orang yang berurusan.

Selama ini karena takutnya warga non Madura Kalteng, maka mereka menganggap dengan mengangkat warga Madura pada posisi pimpinan terbaik di daerah Kalimantan Tengah dapat meredam kelakuan tidak senonoh dan ancaman pembunuhan dari warga Madura terhadap warga non Madura.



Beberapa Contoh posisi terhormat dan amat penting tersebut adalah Ketua DPRD / anggota DPRD Propinsi / Kabupaten / Kota, Eks. Bupati Kabupaten Kapuas (M. Adenan dan Badrus Safari), Kepala Denpom Palangka Raya, Kepala Dinas Peternakan, Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur Wahyudi K. Anwar berbagai posisi pimpinan tingkat menengah pada unit kerja / instansi Kalimantan Tengah. Sementara dapat dihitung orang Dayak yang jadi pemimpin di kampungnya sendiri. Hampir semua kegiatan usaha didominasi oleh kelompok Madura dengan ancaman clurit dan kebanggaan budaya carok yang mengerikan mereka membangun dan menguasai jalan usaha mereka di segala bidang.

Tidak ada etnis lain yang seganas etnis Madura bagi masyarakat non Madura Kalteng (mungkin juga bagi masyarakat Kalbar).

Selama itu, tidak pernah ada tindakan hukum dan perlawanan yang berarti dari pihak non Madura di Kalimantan Tengah. Terdapat opini bagi warga non Madura Kalteng, bahwa apabila berurusan soal-soal yang ringan saja dengan warga Madura berarti berurusan dengan resiko kematian dan mereka kebal hukum formal.

Karena mereka orang Madura mengusai sendi-sendi kehidupan di Kalteng, maka orang non Madura Kalteng terpaksa membeli barang dan jasa dari mereka dengan harga yang diaturnya sendiri (Kalteng, khususnya Palangka Raya terkenal dengan hidup biaya tinggi).


Beberapa Contoh :
  • Penguasaan tanah, walaupun ada sertifikat tanahnya, tanah warga non Madura dirampas oleh warga Madura dengan kekerasan ancaman kalungan clurit di leher bahkan berkali-kali warga non Madura selalu menjadi korban / tewas.
  • Warga Madura yang baru beberapa tahun di Kalteng banyak menguasai tanah yang luas dan menjualnya kepada pihak lain sebagai tuan tanah, contohnya pembangunan komplek Maduratna, Ikama, Harum Manis, Muda Karya dan lain-lainya di Kalimantan Tengah.
  • Membangun kelompok kerja yang kompak untuk melakukan tindakan tidak terpuji terhadap orang lain.
  • Penumpang kendaraan air apabila merapat dipelabuhan, maka barang-barang bawaan milik mereka langsung diangkut tanpa kompromi oleh kuli-kuli Madura dan meminta bayaran sesuka hati mereka kepada para penumpang.
  • Retribusi pasar dipungut dan dikuasi pengaturannya oleh warga Madura juga pajak pemotongan hewan.
  • Warga Madura dengan mudah membacok warga lain, bahkan disebabkan hanya oleh uang Rp. 100 (seratus rupiah).
  • Tukang Becak Madura selalu membohongi penumpang Becak warga non Madura dengan meminta bayaran berbeda dengan kesepakatan pada saat tawar menawar.
  • Pedagang Madura selalu mengusir pedagang lain di pasar dengan kekerasan dan ancaman clurit sehingga mereka menguasai perdagangan di pasar-pasar. Kalau pedagang lain menjual lebih murah, langsung di obrak abrik.
  • Warga Madura sering mengambil hasil kebun orang lain. Kalau membeli hasil tersebut dibayar dengan semaunya, kalau ditolak diancam kalungan clurit.
  • Warga Madura selalu berpalsafah “lebih baik berputih tulang (mati) daripada berputih mata (tersinggung)” terhadap seluruh persoalan kemasyarakatan.
  • Membuat kios/ rumah pada tanah orang lain, apabila ditanya selalu dikatakan pinjam, lama-kelamaan dibangun permanen, kalau di bawa kasusnya ke polisi selalu diancam bunuh.
  • Menyerang orang yang tidak disukai secara berkelompok dari belakang dan memotong kemaluan orang yang tidak disukai dan dimasukan ke mulut korban.
  • Orang Madura pada umumnya tidak menerima pengaturan pemerintah dimana mereka mencari penghidupan. Kebanyakan apabila ditanyakan KTP, mereka mengatakan mereka penduduk pulau Madura, mempunyai Bupati, Camat, RT, RW Madura dan tokoh masyarakat mereka di pulau Madura. Adanya mata rantai yang kuat, kaum pendatang dengan daerah asalnya, menyebabkan mereka tidak mengindahkan pengaturan pemerintah dimana mereka datang. Untuk membangun sekolah pun mereka meminta persetujuan dari pemerintah di pulau Madura, pemerintah di daerah baru hanya dianggap sepi bahkan ditantang kalau berupaya mengatur mereka. Beberapa orang Madura bercerita bahwa mereka secara kolektif tetap menyetor upeti kepada pulau asal mereka dan terikat secara total.
  • Dalam hal perkelahian dan perkawinan orang muda dengan warga lainnya, tokoh warga Madura selalu campur tangan. Pacaran warga lain dengan warga Madura dapat mendatangkan bahaya, apabila tidak diterima akan diancam dan di bunuh. Isteri yang telah dicerai apabila kawin lagi harus mendapat persetujuan eks suami Madura. Kalau tidak akan diancam dan dibunuh.
  • Sehubungan dengan peristiwa kerusuhan etnis di kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur pada hari Minggu tanggal 18 Februari 2001, pemerintah dan masyarakat kota Palangka Raya langsung mengadakan pertemuan untuk mencari pemecahan permasalahan peristiwa tersebut, dengan pertemuan unsur Muspida Propinsi dan Kota Palangka Raya.
 
 
Tindakan pihak keamanan terhadap beberapa orang yang dianggap sebagai provokator, maupun yang secara langsung melakukan tindakan-tindakan kerusuhan di Kota Sampit dengan diamankannya sejumlah 38 (tiga puluh delapan) orang yang kesemuanya dianggap sebagai suku Dayak yang diamankan oleh Kapolda Propinsi Kalimantan Tengah di palangka Raya.

Akibat kejadian tersebut timbul spontanitas masyarakat Palangka Raya memprotes / unjuk rasa dengan berkumpulnya massa mendatangi DPRD Propinsi Kalimantan Tengah, yang mana pada waktu itu disambut oleh Ketua, Wakil Ketua dan Para Ketua Fraksi DPRD Propinsi Kalimantan Tengah yang juga pada waktu itu Wakil Gubernur, Wakapolda dan para pejabat dalam jajaran Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah termasuk Walikota Palangka Raya juga hadir.

Massa masyararakat pengunjuk rasa pada saat itu menuntut keadilan bahwa pihak keamanan bertindak kurang adil dengan hanya menuduh peristiwa tersebut terjadi hanya dilakukan oleh pihak masyarakat asli Kalimantan Tengah. Padahal yang melakukan tindakan yang brutal dan anarkis yaitu dengan cara membakar beberapa rumah beserta dengan orang / keluarga yang ada di dalam rumah termasuk pembunuhan terhadap warga Kalimantan Tengah di kota Sampit dilakukan oleh etnis Madura.

Bahkan pada saat itu warga etnis Madura mengadakan perayaan dengan menari-nari sambil mengeluarkan kata-kata bahwa kota Sampit adalah kota Sampang ke dua dan mereka mencari jago-jago orang Dayak, disamping itu mereka mengarak spanduk dengan tulisan besar bahwa kota Sampit adalah Kota Sampang ke dua.

Selama dua hari menguasai kota Sampit etnis Madura terus melakukan tarian merayakan kemenangan mereka dan mengatakan “Mana jago-jago Dayak”,“Orang Dayak Pengecut”,“Mana Panglima Burung”(Panglima Burung adalah Panglima Perang peristiwa Sambas).

Pada saat mereka menari dengan teriakan-teriakan dan yel-yel tantangan beserta seluruh senjata clurit dan beberapa bom molotov yang dilempar membakar rumah penduduk warga Dayak.

Pembakaran yang dilakukan mereka berjalan dengan sangat teratur dan terencana, terbukti bahwa mereka dengan baik mengenali rumah-rumah penduduk asli Kalimantan Tengah. Bahkan juga mereka menyerbu kompleks perumahan Bank Pembangunan Daerah.

Selama peristiwa itu terjadi, tidak ada tindakan penangkapan terhadap etnis Madura oleh aparat keamanan, bahkan sampai saat ini pun tidak ada penangkapan terhadap etnis Madura yang telah melakukan penghacuran etnis Dayak maupun mereka yang membawa perlengkapan berbagai macam senjata pemicu peristiwa tersebut.

Dari kondisi yang demikian, maka masyarakat Palangka Raya merasa bahwa masyarakat non Madura di Kalteng selalu dipojokan, dijadikan kambing hitam apabila terjadi sesuatu di kampung-kampung halamannya sendiri oleh olah yang tidak patut dari pihak lain, secara spontan melakukan unjuk rasa terhadap Kapolda Propinsi Kalimantan Tengah menuntut keadilan perlakuan sepihak dari pihak kepolisian yang hanya menangkap dan menahan warga Dayak tersebut di atas.

Atas tuntutan massa unjuk rasa tersebut akhirnya Kapolda Kalteng mengeluarkan 38 orang warga Kalteng tersebut dengan alasan penangguhan penahanan. Namun dari pihak Madura yang melakukan tindakan penghancuran warga Dayak di kota Sampit tidak ada yang di tangkap.

Pemerintah di Palangka Raya melanjutkan kegiatan pertemuan dengan seluruh tokoh masyarakat dari seluruh golongan yang ada di Palangka Raya. Namun pada saat yang sama eskalasi kerusuhan di kota Sampit semakin meluas, dan tidak terkendali karena warga Kalimantan Tengah selain etnis Madura melakukan pembelaan diri dan perlawanan terhadap penguasaan kota Sampit oleh warga Madura.

Karena kerusuhan semakin menjalar mendekati kota Palangka Raya, kemudian saksi hidup dan warga Kalteng non Madura yang banyak mengungsi ke Palangka Raya, menimbulkan opini masyarakat bahwa kerusuhan pasti akan terjadi juga di kota Palangka Raya.

Secara spontan warga masyarakat Palangka Raya menyarankan kepada warga Madura yang di Palangka Raya yang dianggap sering melakukan keonaran dan tidak mau berbaur dengan masyarakat untuk sebaiknya mengungsi ke luar Palangka Raya mengingat semakin dekatnya kerusuhan yang terus menjalar ke arah Palangka Raya. Sebagaimana diketahui, bahwa warga Palangka Raya merupakan warga dari berbagai macam etnis karena kota Palangka Raya di bangun dari hutan belantara tahun 1957 menjadi kota baru.

Pada tanggal 24 Februari 2001 memang akhirnya percikan kerusuhan mulai terjadi di kota Palangka Raya, dengan diketemukannya 14 (empat belas buah bom) oleh warga bersama aparat kepolisian di rumah warga Madura.

Mengetahui hal tersebut secara spontan emosi masyarakat non Madura di Palangka Raya semakin meningkat, sehingga pada sore hari sampai malam terjadi akumulasi massa yang mulai memeriksa dan membongkar rumah-rumah warga Madura yang ada di Palangka Raya seraya menyuruh mereka meninggalkan Palangka Raya. Memang kenyataanya pada saat itu tidak ada korban warga Madura.

Merasa bahwa ancaman terhadap warga non Madura di Palangka Raya berdasarkan temuan bom tersebut, pada Hari Minggu tanggal 25 Feb. 2001 warga mengaktipkan SISKAMLING dan mulai terjadi meluas pembongkaran dan pembakaran beberapa rumah warga Madura berakhir pada hari Senin tanggal 26 Feb. 2001. Pada saat itu juga masih diketemukan beberapa bom pada rumah-rumah yang dirusak tersebut. Kadang-kadang pada saat rumah terbakar terjadi letusan-letusan yang amat kuat dan hal ini menyebabkan warga non Madura menganggap ledakan itu adalah dari bom-bom yang di simpan di rumah-rumah terbakar tersebut.

Pada tanggal 27 Feb. 2001 semua pengrusakan berakhir, namun warga non Madura tetap khawatir akan isu-isu akan adanya serangan balik dari warga Madura, sehingga SISKAMLING tetap dilakukan secara spontan oleh warga non Madura dengan tanpa menggunakan senjata-senjata jenis apa pun juga. Pikiran masyarakat non Madura dengan SISKAMLING ini adalah satu-satunya cara terbaik untuk membela diri dari kemungkinan terjadinya kerusuhan lebih lanjut. SISKAMLING ini dilakukan sesuai dengan maklumat dari Walikota Palangka Raya Nomor 028/74/Bag/Um tanggal 22 Feb. 2001 hari Kamis.

Kalau melihat dari rangkaian kejadian tersebut akan terdapat banyak korban dari pihak etnis Madura di Palangka Raya, namun karena masyarakat non Madura telah memberikan saran dan pendapat agar warga Madura meninggalkan Palangka Raya, maka korban yang terjadi sangat minim di kota Palangka Raya yaitu 1 (satu) warga Dayak dan 6 (enam) orang diperkirakan dari warga Madura.

Kami mencintai orang Madura, karena mereka tidak tahu saat dilahirkan adalah suku Madura, seperti diri kami sendiri. Kami telah menyuruh kecintaan kami itu pergi sesaat, belajar mengenal kehidupan, belajar tentang nilai sebuah kehidupan nyawa, nilai suatu bentuk hidup kemasyarakatan, untuk menghindari hidup yang kejam ini. Kembalilah kepada kami Saudara-saudara tercinta, pada saat kalian telah membawa damai-cinta-kasih dalam hati dari perjalanan sesaat itu kepada semua orang. Perjalanan balik mungkin akan menyadarkan diri kita akan kodrat manusiawi hidup manusia, sehingga apabila kita menindas orang lain maka kita menindas diri sendiri. 



SUMBER : http://www.topix.com/forum/world/malaysia/T2ODMB3C085A44M2O





Rabu, 04 Januari 2012

BAB IX. STRATEGI PROMOSI DAN PERIKLANAN

A. Pengertian Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran disebut juga bauran promosi yang merupakan alat efektif untuk berkomunikasi dengan para pelanggan (baik konsumen atau perantara). Komunikasi pemasaran atau bauran promosi ini perlu ditangani secara cermat karena masalahnya bukan hanya menyangkut besarnya biaya yang akan digunakan.
Menurut Stanton yang dikutip oleh Djaslim Saladin dan
Yevis Marti Oesman (1991; 194) Komunikasi Pemasaran adalah kombinasi dari penjualan tata muka, periklanan, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan.
Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.
Djasmin Saladin (2001; 123) Komunikasi Pemasaran adalah aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan membujuk atau mengingatkan pasan sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Sedangkan Komunikasi Pemasaran menurut Sofyan Assauri
(1996:243) adalah“Kombinasistrategiyangpalingbaikdariunsurunsur pnomosi tersebut, maka untuk dapat efektifnya promosi dilakukan oleh suatu perusahaan, perlu ditentukan terlebih dahulu peralatan atau unsur promosi apa saja yang sebaiknya digunakan
dan bagaimana pengkombinasian unsur-unsur tersebut agar hasilnya dapatoptimal”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran adalah cara untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen dengan penggunaan unsur-unsur promosi untuk mencapai tujuan perusahaan.

B. Pentingnya Komunikasi Yang Efektif
Menurut Kotler ada tujuh langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan komunikasi yang efektif antara lain :
  1. Mengidentifikasi target konsumen; antara lain pembeli potensial, pemakai terbaru, individu yang mempengaruhi keputusan membeli, bisa individu, grup , masyarakat khusus dan umum.
  2. Menentukan objektif komunikasi; ketika pemasar mulai menentukan target konsumen, dia haru mulai memprediksi respon konsumen tersebut terhadap pembelian produk yang ditawarkan.
  3. Merancang pesan;. Setelah memiliki ide berkaitan dengan respon target konsumen, pemasar mulai mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya. Pesan haruslah menarik perhatian, menimbulkan minat, mengingkatkan keinginan, dan mendorong tindakan (AIDA).
Pada tahap ini beberapa hal yang harus diputuskan yaitu :
  1. Isi pesan. Yang dapat menimbulkan daya penarik antara lain :
    • rasional, berkaitan dengan minat konsumen, contoh pesan yang menunjukkan kualitas atau nilai produk,
    • emosional positif yang memotivasi pembelian contoh: cinta, harga diri, humor, dll.
    • moral misalnya stop merokok, dsb.
  2. Stuktur pesan. Ada 3 model, yaitu :
    • apakah menyampaikan kesimpulan ataukan membiarkan konsumen menyimpulkan sendiri,
    • apakah menyajikan argument satu pihak, misalnya hanya menunjukkna kekuatan produk ataukan dua pihak yaitu juga menyampaikan keterbatasan,
    • apakah menyajikan argument terkuat, pertama atau terakhir
  3. Format pesan. Meliputi : headline, ilustrasi, warna, animasi dsb. Haruslah menggunakan gambar dan headline yang eyecatching, format yang berbeda atau unik.
  4. Memilik media komunikasi ada dua tipe :
    • Saluran komunikasi personal, saluran tidak langsung meliputi word-of-mouth influence, maksudnya komunikasi personal tentang produk antar atarget pembeli dengan tetangganya, teman-temannya, angota keluarganya dan asosiasinya; dan buzz marketing, menggarap pemimpin opini atau opinion leader, dan mendorong mereka untuk menyebarkan onformasi tentang produkkepada orang lain di dalam komunitasnya
    • Saluran komunikasi non personal, merupakan media yang membawa pesan tanpa kontak personal, meliputi :
    • media, misalnya majalah, surat kabar, radio, tv, billboard, poster, online service, website.
    • atmosfir misalnya menciptakan lingkungan yang dapat memberdayakan konsumen untuk membeli produk.
    • peristiwa misalnya kejadian yang dapt mengkomunikasikan pesan produk kepada konsumen, misalnya hubungan masyarakat mengatur konferensi press, pameran dsb
  5. Pemilihan pengiriman pesan, pesan haaruslah disampaikan melalui sumber yang dapt diandalkan, dipercaya dan memiliki pengaruh. Contoh tokoh olahraga terkenal untuk menyampaikan pesan sepatu olahraga.
  6. Pemilihan alat komunikasi pemasaran. Ada 5 elemen bauran alat komunikasi pemasaran, disebut bauran promotional, yang dapat digunakan yakni :
    • periklanan,
    • penjualan tatap muka atau personal,
    • promosi penjualan,
    • hubungan masyarakat,
    • penjualan langsung
  7. Mengumpulkan umpan balik. Sebagai masukan untuk memperbaiki keseluruhan program promosi.
C. Periklanan
Pengertian periklanan menurut Kotler (2003;277), “periklanan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar”

a. Jenis-jenis Iklan
Menurut Frank Jefkins (1997;39)dalam bukunya “Periklanan”. Secara garis besar, iklan dapat digolingkan menjdi tujuh kategori pokok, yakni sebagai berikut :
  1. Iklan Konsumen. Iklan Konsumen ini mencakup tentang beberapa macam barang yang dikonsumsi atau digunakan oleh para masyarakat, seperti :
    • Barang Konsumen, seperti bahan makanan. Shamoo, sabun, dan sebagainya
    • Barang tahan lama, seperti bangunan tempat tinggal, mobil, perhiasan dan sebagainya
    • Jasa Konsumen, seperti pelayanan untuk keamanan dan kesejateraan seperti Bank, Asuransi, Investasi, dan sebagainya.
     
  2. Iklan Antar Bisnis
    Kegunaan iklan antar bisnis adalah mempromosikan barang-barang dan jasa non-konsumen, artinya baik pemasang maupun sasaran iklan sama-sama perusahaan. Produk yang diiklankan adalah barang antara yang harus diolah menjadi unsur-unsur produksi. Termasuk disini adalah barang antara yang harus diolah atau menjadi unsure-unsur produksi. Termasuk disini adalah pengiklanan bahan-bahan mentah, komponen, suku cadang, dan aksesoris-aksesoris, fasilitas pabrik dan mesin, serta jasa-jasa seperti Asuransi, pasokan alat tulis kantor dan lain-lain.

  3. Iklan Perdagangan
    Kegunaan iklan perdagangan adalah memberikan informasi kepada para pedagang atau saudagar tentang barang-barang yang tersedia untuk dijual kembali, apakah dengan mengingatkan mereka pada merek-merek yang terkenal, memperkenalkan barang-barang baru atau tak jarang mengumumkan hal-hal khusus untuk membantu para pengecer menjajakan barang-barang tersebut, misalkan potongan harga, pengemaan baru, rencana-rencana kampanye iklan konsumen atau promosi penjualan

  4. Iklan Eceran
    Kegunaan iklan eceran adalah sebagai berikut:
    • Mempopulerkan perusahaan, memikat para konsumen dengan janji-janji tertentu, dan berkenaan dengan toko atau para pengecer
    • Menjual barang-barang yang eksklusif bagi toko tertentu
    • Untuk menjual stok atau toko, bisa juga mempromosikan barang-barang yang musiman sifatnya, untuk menampilkan pola pemilihan poduk yang cermat, atau mengumumkan penawaran khusus. 
  5. Iklan Bersama
    Sebuah dukungan iklan yang diberikan oleh pihak perusahaan atau pabrik kepada para pengecer produk-produknya juga lazim disebut dengan istilah “kerja sama iklan secara vertical”. Kerja sama iklan merupakan sisi penting dan iklan eceran dan bentuknya sendiri macam-macam misalnya, pemakaian logo, pembiayaan bersama, pemasokan art-work, semua biaya ditanggung pemasok dan daftar distribusi.
     
  6. Iklan Keuangan
    Tujuan iklan keuangan biasanya adalah untuk menghimpun dana pinjaman atau menawarkan mdal, baik dalam bentuk asuransi, penjualan saham, surat obligasi, surat hutang atau dana pension. Namun bisa juga iklan tersebut hanya berupa pengumuman atau laporan keuangan dari suatu perusahaan kepada public, yang salah satu tujuannya, tentu saja untuk menunjukkan betapa solidnya keuangan yang bersangkutan.
     
  7. Iklan Rekruitment
    Iklan jenis ini bertujuan merekrut calon pegawai (seperti anggota polisi, angkatan bersenjata, perusahaan swasta, dan badan-badan umum lainnya). Dan bentuknya antara laian iklan kolom yang menjanjikan kerahasian pelamar (classified) atau iklan selebaran biasa.

b. Manfaat Iklan Bagi Kegiatan Penjualan
  1. Petunjuk Jalan
  2. Sebagai pembuka pintu
  3. Menjamin Ketepatan Waktu Pertemuan
  4. Menindaklanjuti Kunjungan sales Executuves
  5. Menghangakan Hubungan Bagian Penjualan Dengan Calon Pembeli
  6. Meningkatkan Mutu Hubungan Dengan Pelanggan.
D. Penjualan Tatap Muka

Dalam penjualan tatap muka (personal selling) terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara pembeli dengan penjual. Komunikasi yang diartikan kedua belah pihak bersifat individual dan dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan kesukaan pembeli. Penyampaian berita atau percakapan yang mereka lakukan sangat fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada.

Definisi penjualan tatap muka (personal selling) menurut Kotler (2003 : 248) “Personal selling adalah interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk melakukan persentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh pertanyaan.”

Definisi personal selling menurut H. Buchari Alma (2005 : 185)
“Personal selling adalah oral presentation in a conversation with one or more prospective customers for the purpose of making sales”.
Pengertian tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut : ”Personal selling adalah sebuah pengungkapan secara lisan dalam menghadapai seorang atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan penjualan”.

Definisi personal selling menurut H. Djaslim Saladin (2003 : 139) Penjualan tatap muka (personal selling) adalah persentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan menciptakan penjualan.

Cara penjualan dengan penjualan tatap muka (personal selling) adalah cara yang paling tua dan penting. Cara ini adalah unik, tidak mudah untuk diulang, dapat menciptakan two ways communication antara ide yang berlainan antara penjualan dan pembeli. Cara ini adalah satu-satunya cara dari sales promotion yang dapat menggugah hati pembeli dengan segera dan pada tempat dan waktu itu juga diharapkan konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli.
Hampir dari perusahaan dapat mengambil manfaat dari penjualan tatap muka, pada waktu bertatap muka langsung dengan calon pembeli atau calon pelanggan, seorang wiraniaga dapat memperoleh banyak perhatian daripada iklan atau tampilan. Seorang wiraniaga dapt menyesuaikan apa yang hendak mereka katakan atau mereka lakukan untuk mempertimbangkan pengaruh kultur atau perilaku lainnya atas pelanggan. Mereka dapat melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui minat khusus pelanggan. Mereka juga dapat langsung memperoleh timbal balik dari pelanggan dan menyesuaikan persentasinya.

a. Keunggulan Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
Penggunaan penjualan tatap muka sebagai alat promosi, tidak hanya bertujuan untuk berkomunikasi saja sehingga menghasilkan tingkat awareness dari konsumen, tetapi yang paling penting, penjualan tatap muka adalah untuk menciptakan penjualan. Keberhasilan penjualan bergantung pada bagaimana armada penjualan melakukan pekerjaan mereka. Masing-masing anggota armada penjualan harus tahu dasar-dasar salesmanship, oleh karena itu mereka perlu dilatih. Selain itu pengalaman juga mempunyai peran penting bagi tenaga penjula untuk berhasil dalam aktivitas penjualan tatap muka. Penjualan tatap muka mempunyai karakteristik yang sangat berbeda dengan alat promosi lainnya.
Perbedaan karakteristik itu menyebabakan penjualan tatap muka mempunyai keunggulan-keunggulan tertentu dibandingkan dengan alat promosi lainnya yaitu diantaranya :
Penjualan tatap muka melibatkan komunikasi langsung dengan konsumen potensialPesan penjualan tatap muka sering lebih bisa membujuk daripada periklanan atau publisitas di media masa
  • Proses komunikasi face-to-face menjadikan konsumen potensial harus memperhatikan pesan yang disampaikan oleh tenaga penjual
  • Proses alur komunikasi terjadi dua arah, sehingga konsumen secara langsung bisa bertanya mengenai produk kepada tenaga penjualan
  • Tenaga penjualan bisa menerima umpan balik secara langsung dari konsumen potensial dalam bentuk keberatan, pertanyaan, atau komunikasi nonverbal
  • Tenaga penjual dapat menyampaikan pesan yang kompleks mengenai karakteristik produk, yang tidak mungkin disampaikan dalam iklan di media elektronik dan media cetak.
  • Tenaga penjual dapat mendemonstrasikan produk atau menggunakan tampilan audiovisual untuk memperoleh perhatian penuh dari konsumen potensial.
b. Kelemahan Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
Selain mempunyai keunggulan, penjualan tatap muka (personal selling) juga mempunyai kelemahan dibandingkan dengan alat promosi lainnya. Kelemahan utama dari penjualan tatap muka (personal selling) adalah :
  • Komunikasi terjadi pada sekelompok kecil konsumen potensial. Akibatnya, penjualan tatap muka (personal selling) menjadi mahal jika diukur berdasarkan biaya perkontak dengan konsumen potensial.
  • Image yang negative terhadap tenaga penjual, sehingga cenderung untuk menghindar apabila didatangi oleh tenaga penjual.
c. Ciri – ciri Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
Ciri-ciri dari penjualan tatap muka (personal selling) menurut Djaslim Saladin (2003 : 147) adalah sebagai berikut :
  • Tatap muka pribadi ; Penjualan pribadi yang mempunyai hubungan hidup, langsung dan interaktif antara dua pihak atau lebih.
  • Pemupukan hubungan ; Dengan penjualan pribadi akan beraneka ragam hubungan, mulai dari hubungan jual-beli sampai kepada hubungan persahabatan yang erat.
  • Tanggapan ; Pembeli lebih tegas dalam mendengarkan dan memberi tanggapan sekalipun tanggapannya hanya merupakan ucapan terima kasih. 
E. Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi [1].
Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di antara mereka.[2]
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi [3].
Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.
Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya.
Contoh dari kegiatan-kegiatan Humas adalah: melobi, berbicara di depan publik, menyelenggarakan acara, dan membuat pernyataan tertulis.

F. Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli oleh pelanggan.
Tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam yakni Merangsang permintaan, Meningkatkan hasrat konsumen untuk mencoba produk, membentuk goodwill, meningkatkan pembelian konsumen, juga bisa mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak serta meminimimkan perilaku berganti-ganti merek, atau mendorong konsumen untuk mencoba pembelian produk baru. Tujuan lainnya juga bisa berupa untuk mendorong pembelian ulang produk.
Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktifitas promosi pesaing.
Tahap pengembangan promosi penjualan :
  • Memutuskan ukuran insentif
  • Merancang kondisi partisipan
  • Memutuskan metode promosi dan mendistribusikan program promosi
  • Keputusan periode promosi
  • Evaluasi dampak upaya promosi
G. Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran yang menggunakan saluran langsung untuk mencapai konsumen  dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen tanpa melalui perantara pemasaran. untuk menghasilkan tanggapan dan / atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi. Saluran langsung tersebut meliputi pos langsung (direct mail), katalog, pemasaran jarak jauh, TV interaktif, kios, situs Web dan peralatan bergerak.
Manfaat pemasaran langsung mencakup penghematan waktu dan memperkenalkan konsumen dengan berbagai pilihan, dapat membandingkan baik melalui katalog maupun secara online, dapat mengorder barang untuk dirinya dan orang lain dan bagi konsumen bisnis dapat belajar tentang produk dan jasa tanpa harus bertemu dengan menyediakan waktu khusus dengan wiraniaga.
  1. Kelebihan Direct Marketing bagi perusahaan diantaranya :
    • Targeting, targeting merupakan suatu strategi untuk memilih, menyeleksi dan menjangkau suatu pasar. Dengan Direct Marketing diharapkan suatu produk/jasa dapat menjangkau target pasarnya
    • Cost Effective, biaya yang dikeluarkan jauh lebih efektif mengingat penjualan yang dilakukan adalah penjualan yang berulang (repeat sales) dengan target pasar yang cukup jelas
    • Flexibility: Direct marketing dapat dilakukan melalui berbagai jenis bentuk media.
    • Control & Accountability, dengan Direct Marketing akan mudah dihitung respon yang muncul dari kegiatan marketing disamping dapat mempermudah pembuatan anggaran promosi.
    • Measures of effectiveness: Dengan direct media, feedback dapat diperoleh langsung dari konsumen.
    • Opportunity to test, dengan Direct Marketing, kegiatan riset harga, promosi, dan penentuan waktu dapat dengan mudah dilakukan.
    • Personalization: dengan menggunakan direct media pesan yang disampaikan dapat dikustomisasi untuk konsumen yang dituju.
  2. Sebaliknya kekurangan Direct Marketing bagi perusahaan adalah :
    • Image Factors, Direct Marketing yang dilakukan lewat pengiriman surat misalnya, konsumen yang ditelepon setiap saat ataupun penawaran lewat sales dapat menimbulkan citra negatif dimata konsumen terutama saat konsumen membutuhkan privacy atau tidak mau diganggu. Peran perusahaan dalam melihat saat yang tepat bagi konsumen merupakan solusi masalah ini
    • Ketepatan, Tingkat ketepatan daftar yang digunakan untuk menunjuk target market yang dituju terkadang terlalu rendah, karena daftar yang digunakan tidak sesuai dengan target market yang disasar oleh perusahaan.
    • Content Support, untuk melaksanakan Direct Marketing diperlukan fasilitas dan sarana yang cukup memadai misalnya fasilitas telepon on-line, SDM yang handal dan menguasai informasi suatu produk/jasa dimana perusahaan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menyediakan fasilitas tersebut.


Referensi :