Sabtu, 26 November 2011

BAB II. PROSES MANAJEMEN PEMASARAN

  1. Pengambilan Keputusan dalam Pemasaran
Manajer pemasaran sering menghadapi masalah informasi untuk mengambil sebuah keputusan sehingga harus menerapkan proses penyelesaian masalah yang sistematis. Keputusan secara sistematis diambil oleh manajer pemasaran akan selalu berada dalam suatu lingkungan yang kompleks dan penuh dengan ketidakpastian terutama menyangkut masalah penetapan harga, produk, distribusi, dan promosi. Semua itu tidak terlepas dari pengaruh faktor – faktor ekstern seperti, demografi, kondisi perekonomian, kebudayaan, persaingan, dan lain-lain. Keputusan yang rasional menghendaki adanya proses keputusan yang selaras dan logis.
Metode tradisional dapat membantu sebagai pendekatannya, yang terdiri dari : 
  • Harus mengetahui dulu masalahnya dan mendefinisikan masalah tersebut juga mampu untuk mengindentifikasi masalah dan kesempatan lebih awal. Informasi untuk mengambil keputusan dapat dikumpulkan dengan memonitori para pembeli.
  • Merumuskan berbagai alternatif penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi.
  • Dengan adanya suatu alternatif maka dapat dianalisa dan dinilai, jika ada kekurangan data maka menejer harus membuat anggapan – anggapan atau pendapat lain dan diadakan penyesuaian dan perubahan seperlunya untuk mengambil keputusan yang disertai dengan pernyataan untuk menentukan kebaikan dan keburukannya.
  • Mengusulkan suatu penyelesaian dan menyarankan suatu rencana tindakan, meskipun kenyataannya kesempatan resiko yang dihadapi sama, tetapi kesimpulan yang diambil dapat berbeda – beda di antara para menejer. Rencana tindakan mungkin dapat menemukan beberapa factor penting yang belum dimasukkan kedalam analisa. Menejer dapat menetapkan berbagai alternative dan memberikan perkiraan tentang ketidak pastian, dan mengkuantitatifkan berbagai macam konsekuensi tindakan.

    2. Pengambilan Keputusan yang Efektif Dengan Menggunakan Marketing Mix

    Pengambilan keputusan hampir selalu berkaitan dengan variable – variable marketing mix. Yang utama dari marketing mix adalah pasar, karena pasar merupakan pusat perhatian untuk semua keputusan yang menyangkut marketing mix maka pasar dipakai sebagai dasar untuk menentukan macam produk, alternatif harga, promosi dan distribusi dan dapat dikatakan bahwa produk dapat memberikan akibat penting terhadap keputusan. Juga efektivitas keputusan-keputusan marketing mix, dibandingkan dengan perusahaan saingan, dapat meningkatkan volume
    penjualan. Karena, pada umumnya semakin besar usaha-usaha yang dikeluarkan dalam marketing mix, akan semakin besar pula penjualannya.
    Efektivitas marketing mix dapat dipakai sebagai syarat penting untuk menguasai pasar. Tapi pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk marketing mixnya bukanlah satu syarat mutlak yang harus dipertimbangkan untuk menghasilkan volume penjualan, tetapi faktor efektivitas pengeluaran yang menyangkut seberapa jauh efektivitas pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan terhadap volume penjualannya. Jadi perusahaan yang memiliki tingkat efektivitas lebih tinggi akan mendapatkan hasil volume penjualan total dalam persentase lebih besar, maka manajemen harus berusaha memanfaatkan sumber produknya seefektif mungkin disamping tingkat pengeluarannya.
    Biasanya marketing mix yang dipakai untuk barang konsumsi berbeda dengan marketing mix yang dipakai untuk industri. Demikian juga marketing mix untuk jasa juga sangat berbeda dengan marketing mix untuk barang. Kegiatan promosi misalnya, sedangkan barang industri lebih menekan pada personal selling daripada barang konsumsi, sedangkan barang konsumsi lebih banyak menitikberatkan pada perkiraan.

    1. Metode Pengambilan Keputusan

    Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk mengambil keputusan secara efektif tentang produk. Faktor tersebut adalah :
      • Analisa pasar,memberikan kemungkinan pada menejer untuk mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan para pembeli. Juga dapat menunjukkan sampai seberapa jauh penawaran yang ada bisa memberikan kepuasan pada mereka. Jadi analisa pasar membuka kesempatan untuk memperkenalkan produk baru yang menguntungkan ataupun untuk mengubah, memperbaikki, dan melengkapi produk yang ada. 
      • Memonitor Lingkungan, perusahaan harus berusaha memanfaatkan secara penuh kesempatan yang ada dengan sumber-sumber yang terbatas dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan ekstern, seperti : demografi, kondisi perekonomian, sosial dan kebudayaan, politik dan hukum, teknologi dan persaingan.
      • Menentukan tujuan produk, tujuan produk dikaitkan dengan masalah pengembangan investasi, laba dan market share atau volume penjualan.
      • Menentukan Marketing Mix, manajemen dihadapkan pada tiga masalah yang harus dipertimbangkan, yaitu:


          1.  variabel–variabel marketing mix manakah yang harus dikembangkan untuk setiap produk yang ditawarkan ?
          2. dari variabel marketing mix yang dipilih, macam variabel manakah yang tepat untuk diambil ?
          3. pertimbangan yang ketiga adalah mengembangkan usaha pemasaran keseluruhan untuk produk tersebut ?

          A. Tugas-Tugas Manajemen Pemasaran

          Tugas manajer adalah sebagai berikut :
            • Bagaimana proses manajemen dijalankan untuk mengubah sumber – sumber ekonomi menjadi produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia dan kebutuhan pasar
            • Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen
            • Membuat design produk
            • Mengembangkan pembukuan dan merk
            • Menetapkan harga
            • Mengatur distribusi
            • Menciptakan komunikasi pemasaran
            • Memeriksa penjualan
            • Memperhatikan kepuasan konsumen 
            • Memperbaiki dan mengembangkan rencana pemasaran 

              Tugas-tugas manajer pemasaran disebut juga sebagai proses pemasaran strategis. Proses strategis adalah suatu proses manajemen yang menganalisa kesempatan pasar dan memilih posisi, program dan mengendalikan pemasaran yang menciptakan dan mendukung bisnis-bisnis yang aktif untuk mencapai tujuan serta sasaran perusahaan, yaitu :
              1. analisa kesempatan pasar 
              2. perencanaan :
                • Tujuan perusahaan
                • Strategi pemasaran
                • Rencana pemasaran

                  B. Proses Manajemen Pemasaran

                  1. Pemasar harus memahami pasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan
                  2. Pemasar merancang strategi pemasaran yang di gerakkan pelanggan dengan tujuan mendapatkan, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan sasaran
                  3. Dalam langkah ketiga, pemasar membangun program pemasaran yang benar-benar memberikan nilai unggul
                  4. Seluruh langkah ini membentuk dasar bagi langkah keempat, membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan, dan menciptakan kepuasan pelanggan
                  5. Pada langkah terakhir, perusahaan mendapatkan hasil dari hubungan pelanggan yang kuat dengan menangkap nilai dari pelanggan.

                     C. Strategi Pemsaran

                    Perbedaan antara strategi, taktik dan tujuan, adalah :
                    • Tujuan perusahaan adalah memberikan kepuasan kepada pembeli dan masyarakat lain dalam pertukaran untuk mendapatkan sejumlah keuntungan
                    • Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi pemasaran memerlukan keputusan – keputusan dari manajemen tentang elemen – elemen dari marketing mix perusahaan. Strategi bersifat lebih permanen
                    • Taktik adalah tahap – tahap atau langkah – langkah tertentu yang dipakai untuk melaksanakan strategi. Taktik pemasaran hanya merupakan program tertentu untuk jangka pendek saja yang memerlukan keputusan – keputusan marketing mix. Taktik dapat diganti bila dianggap kurang memuaskan.
                      Dalam strategi penetrasi pasar, perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pasar  yang ada dengan produk yang ada. Salah satu cara yang efektif, yaitu dengan menawarkan harga lebih rendah secara terus – menerus, atau menggunakan program periklanan khusus. Pasar yang ada juga dapat dimasuki dengan cara me – reformulasikan produk – produk yang ada supaya kondisinya lebih baik.
                      Strategi penggantian mencoba untuk meningkatkan penjualan dengan menawarkan produk – produk baru yang mempunyai karakteristik lebih baik kepada pembeli. Sedangkan perluasan produk line diterapkan untuk menguasai saluran distribusi dengan menawarkan pilihan yang lebih banyak kepada konsumen.

                      Strategi pengembangan pasar berkaitan dengan peningkatan penjualan dipasar yang baru, yaitu dengan mendapatkan pembeli baru untuk produk yang ada. Strategi perluasan pasar dilakukan dengan mengubah produk yang ada untuk menarik pembeli baru. Dan strategi diferensiasi produk berusaha mencapai pembeli baru dengan memperluas golongan barangnya. Strategi diversifikasi berusaha memasuki kelompok pembeli baru dengan menghantam jalur bisnis yang baru lebih dulu. Tahap pertama dalam perumusan strategi pemasaran adalah menentukan konsumen tertentu yang dituju. Tahap kedua dalam perumusan strategi pemasaran adalah penentuan. Tahap ketiga adalah menentukan marketing mix.
                      D. Pengembangan Strategi Pemasaran

                      Tujuannya merupakan suatu pernyataan, kemana perusahaan akan pergi, sedangkan strategi merupakan cara umum yang akan ditempuh untuk mencapai arah tujuan tersebut. Ada lima konsep yang mendasari suatu strategi pemasaran. Yaitu :

                      1. Segmentasi pasar merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar terdiri atas beberapa segmen yang berbeda – beda, misal kebutuhan yang berbeda, pola pembelian yang berbeda atau tanggapan yang berbeda terhadap berbagai macam penawaran. Setiap segmen pasar mencerminkan kesempatan yang berbeda – beda, sehingga perusahaan tidak dapat mencapai pasar dengan memuaskan semua pembeli.
                      2. Sebagai dasar dari Strategi pemasaran adalah penentuan posisi pasar (market positioning). Perusahaan berusaha memilih pola konsentrasi pasar khusus yang dapat memberikan kesempatan maksimum untuk mencapai tujuan, setelah memperoleh posisi tertentu di pasar. Untuk mencapai posisi yang kuat perusahaan harus dapat memasuki segmen pasar yang menghasilkan penjualan serta tingkat laba yang paling besar. Dalam penentuan posisi pasar terdapat dua macam strategi, yaitu :

                          • konsentrasi segmen tunggal, merupakan strategi yang dapat ditempuh perusahaan jika ingin mempunyai posisi yang kuat pada satu segmen saja
                          • konsentrasi segmen ganda, merupakan strategi dimana perusahaan menginginkan posisi yang kuat dalam beberapa segmen. Pencapaian segmen pasar yang satu dilakukan bersama – sama dengan pencapaian segmen pasar yang lainnya.
                         

                        Selasa, 01 November 2011

                        Asal Mula Lahinya Musik Dangdut

                        Ilmu Budaya Dasar – 2

                        Asal Mula Lahirnya Musik Dangdut

                        Dari mana Musik Dangut Itu Berasal ?

                        Aliran musik dangdut lahir setelah ajaran islam masuk ke Indonesia yang sudah bercampur dengan aliran musik India. Musik ini mulai tumbuh dan berakar sekitar tahun 1940. Musik ini dipengaruhi oleh unsur musik India yang diambil dari alat musiknya yang bernama Tabla atau musik yang menggunakan gendang. Sedangkan cengkok dan  harmonisasinya merujuk ke musik Arab. Akhirnya dipadukan oleh pengaruh musik barat yang mulai marak di akhir tahun 1960-an dengan menggunakan gitar listrik. Dangdut bisa di katakan lebih matang sejak tahun 1970-an. Ciri khas musik dangdut diiringi oleh gendang, suling dan joget yang gemulai.

                        Mengapa Dinamakan Dangdut ?

                        Dangdut kental dengan alat musik gendang. Suara gendang mnghasilkan bunyi DANG dan DUT. Ada juga yang mengatakan “dandut” ini berasal dari istilah atau sebutan tradisional asli Indonesia. Tetapi ada sedikit kemiripan khususnya dari adat tradisional melayu. Perjalan musik dangdut mengalami perubahan yang seknifikan dari masa kemasa. Dan akhirnya musik dangdut sudah membooming di Indonesia bahkan di Mancanegara.

                        Pendapat Secara Pribadi Dan Masyarakat Terhadap Dangdut

                        Menurut dari pribadi saya dan masyarakat punya obsesi, apalagi dalam zaman globalisasi, musik dangdut bisa menjadi pagar budaya. Jadi kamo berharap dangdut ini bisa mengantisipasi musik-musik Barat. Paling tidak, dangdut bisa menjadi musik alternatif dari dominasi musik Barat yang menjadi kiblat musik dunia. Sehingga dengan demikian, musik dangdut ini bisa dikatakan musik teladan, musik partisipatif melainkan juga ada idealisme untuk berkiprah dalam pembangunan.

                        Kemudian berpenampilan yang sopan, berwibawa, tanpa melenyapkan nilai-nilai estetika dan artistiknya. Misalnya cara tampil identik dengan goyang boleh-boleh saja, asal erotisme atau sensualitasnya jangan ditonjolkan. Jadi musik dangdut itu nantinya akan memberikan suatu sentuhan yang kuat, di samping sebagai konsumsi telinga, juga konsumsi mata serta, konsumsi bagi seluruh masyarakat.

                        Ciri-Ciri Musik Dangdut

                        1. Alat musiknya akustik, dengan standarisasi melayu, seperti akordion, suling, gendang, madolin, dan dalam perkembangan di era ini adalah organ mekanik serta biola.
                        2. Lagunya, mudah dicerna sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
                        3. Iramanya terbagi dalam tiga bagian yaitu senandung (sangat lambat), lagu dua (iramanya agak cepat) dan makinang (lebih cepat).
                        4. Liriknya masih lekat pada pantun.
                        5. Irama musiknya sangat melankolik.
                        6. Bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif,
                        7. Sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4 (jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada lagu-lagu masa Melayu Deli (contoh: Burung Nuri)).
                        8. Miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni.
                        9. Sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.
                        10. Pada umumnya tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama.

                        Nilai-nilai Yang Ada Dalam Musik Dangdut

                        Nilai estetika sama halnya dengan selera. Selera musik mereka tentunya tidak bisa dipaksakan pada mereka yang memiliki  warna musik berbeda. Terlebih lagi dalam bermusik dangdut  yang merupakan produk kreasi manusia, kebebasan adalah keniscayaan. Berkat kebebasan dalam nalar inilah, kita bisa melihat keragaman dalam musik dangdut yang bercabang-cabang dengan aransemen berbeda.

                        Implementasi nilai estetika berupa produk akhir bernama musik dangdut tersebut seketika harus diam, melawan ,atau tersenyum puas manakala dihadapkan pada nilai-nilai moral berlaku. Nilai-nilai moral (moral of values) adalah hakim sekaligus juri yang menentukan, apakah nantinya bisa diterima sebagai kemasul-akalan bersama, ataukah dianggap sebagai penyakit yang merusak.



                        Dampak Positif Dan Negatif Dangdut
                        Tidak dapat di pungkiri bahwa kehadiran musik dan lagu dangdut membawa dampak atau pengaruh masyarakat penggemarnya, khususnya bagi remaja kota Jakarta, baik yang positif maupun negatif. Sangat tidak adil apabila kita hanya menafsirkan musik atau lagu dangdut sebagai bentuk seni yang “kampungan” atau “tidak bermutu”.
                        a.    Dampak Positif Dangdut
                        Beberapa lagu dangdut mempunya makna atau mengandung pesan-pesan moral dan pendidikan, lagu-lagu tersebut mngajarkan atau menasehati agar remaja tidak terkena oleh pengaruh buruk yang diakibatkan kemajuan teknologi. Banyak lagu dangdut yang  bertema sosial dan  mengangkat realita kehidupan ketika orang-orang terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa,ketika melihat ketidakadilan dan ketidakmanusiaan. Laggu-lagu tersebut bisa mewakili mereka dalam berteriak dan menyuarakan hati nuraninya yang mencurahkan sisi hitam masyarakat kelas bawah. Kiat menyadarkan masyarakat terutama generasi muda, juga banyak dijumpai dalam lirik lagu dangdut yang mengangkat masalah perjudian yang semakin marak dalam berbagai bentu.
                        Selain menggambarkan permasalahan masyarakat, melalui lgu-lagu dangdut banyak kita jumpai kebijaksanaan untuk hidup bermasyarakat secara baik bahkan tidak jarang nasehat untuk kerukunan.
                        b.    Dampak Negatif Dangdut
                        Sesuai dengan tempat lahinya, musik dan lagu dangdut memang tumbuh subur dikalangan masyarakat, membawakan aspirasi mereka, menyuarakan hati merreka. Maka pantas apabila liriknya selalu berkisar pada persoalan yang menjadi bagian hidup sehari-hari. Nilai-nilai kualitas dari sejumlah lagu dangdut kurang di perhatikan. Sangat sulit untuk menemui nilai lebih dari kreatifitas seniman dangdut sekarang. Selain itu, dampak negatif dari lagu dangdut adalah :
                        1. Munculnya pola hidup atau kebiasaan untuk menburu tempat-tempat yang diketahui akan menggelar pertunjukan musiik dangdut.
                         2. Timbulnya gaya hidup yang baru, yakni kesenangan memasuki rumah hiburan (pub) yang khusus menyajikan musik dan lagu dangdut.
                        3. Meskipun tidak seluruhnya, sebagian dari pengagum fanatik dangdut, seringkli memanfaatkan kesempatan menonton pertunjukan musik sambil meminum minuman keras (mabuk, teler).
                         4. Timbulnya peniruan dikalangan remaja terhadap penyanyi idola. Hal ini menyebabkan matinya krestifitas dan buntunya inovasi untuk menbentuk jati diri.
                        5. banyak lagu-lagu dangdut yang mengandung pengertian sensual dibawakan oleh para pengamen remaja diberbagai tempat dan menyebabkan mereka matang sebelum waktunya.

                        Interaksi Dengan Musik Lain
                        Interaksi dangdut dengan musik lain disini diartikan bahwa awal muka interaksi dangdut dengan musik lain yang menyebabkan terjadinya bentuk baru dalam musik dangdut, berawal dari dangdut itu sendiri. Seiring dengan perkembangandangdut, masuk jenis-jeniis musik lain. Musik-musik inipun lalu bercampur dengan musik dangdut. Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan mempengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga yang masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut.
                        Musik rock, pop, disko, house berasimilasi dengan baik dalam musik dangdut. Aliran campuran antara musik dangdut & rock secara tidak resmi dinamakan Rockdut.

                        Pengaruh Dangdut Dalam Politik
                        Rhoma Irama menjadikan dangdut sebagai alat berdakwahnya, yang terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya serta dari pernyataan yang dikeluarkannya sendiri. Hal ini menjadi salah satu pemicu polemik di Indonesia pada tahun 2003, akibat protesnya terhadap gaya panggung para penyanyi dangdut, antara lain Inul Daratista, yang goyang ngebor-nya yang dicap dekaden serta “merusak moral”.
                        Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang perdebatan dan berakhir dengan pelarangan panggung dangdut dalam perayaan Sekaten di Yogyakarta. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi (wanita)-nya yang dinilai terlalu “terbuka” dan berselera rendah, sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan keagamaan.
                        Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari napas ini.
                        Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopeleran dangdut untuk menarik massa. Isu dangdut sebagai alat politik juga menyeruak ketika Bisofi Sudirman, pada saat itu sebagai fungsionaris Golkar, menyanyi lagu dangdut.
                        Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin, bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi. Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu dangdut banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan dirinya sebagai “radio dangdut” juga mudah ditemui di berbagai kota.

                        Peningkatan Taraf Perekonomian Terhadap Dangdut
                        Bagi masyarakat yang tinggal dibantalan rel kereta api atau dikolong jembatan, dengan adanya dangdut ini sangatlah penting karena merek bisa menyanyi dari panggung ataupun dengan gerobak dorong. Dengan itu masyarakat bisa menambahkan ekonomi dan bisa membantu keluarga, makan, ataupun biaya ank mereka untuk sekolah menjadi lebih tinggi, walaupun dengan menyanyi dangdut asalkan masyarakat niat untuk bekerja keras mereka juga akan mendapatkan hasil yang sangat banyak, dan bisa mengurangi biaya beban yang lainnya.

                        Peningkatan Lapangan Kerja Terhadap Dangdut
                        Siapa saja boleh jadi penyanyi dangdut muai dari anan-anak, remaja ataupun tua. Karena ini lapangan kerja yang sangat luas buat pecinta dangdut, asalkan kita bekerja dengan baik dan tidak berbuat negatif,serta banyak orang menilai bekerja sebagai seorang penyanyi dangdut itu bisa menghasilkan cukup besar pendapatannya. Peningkatan lapangan kerjanya juga bisa didirikan sendiri. Misalnya, seorang penyanyi dangdut itu menyanyi diatas panggung dan menghasilkan suara yang indah serta cengkok melayu dangdutnya menarik. Bisa saja meningkatkan lapangan kerjanya dengan hasil mennjual suara dan ciri khas jogetan dangdut yang sopan tersebut.
                        Perlu di garis bawahi, sebenarnya pekerjaan ini adalah seni budaya Indonesia yang harus dijaga, tetapi banyak penyanyi-penyanyi diluar sana yang salah menilai kebudayaan ini. Karena mereka seringg bergoyang erotisme dan terlalu memamerkan sensualitasnya, sehingga merusak keindahan (estetika) dangdut.
                        Kalau saja masyarakat memansang musik dangdut secara positifnya, kemumgkinan masyarrakat seluruh Indonesia khususnya untuk musik dangdut, akan lebih jauh lagi peningkatan lapangan pekerjaan dimata Mancanegara.