Selasa, 01 November 2011

Asal Mula Lahinya Musik Dangdut

Ilmu Budaya Dasar – 2

Asal Mula Lahirnya Musik Dangdut

Dari mana Musik Dangut Itu Berasal ?

Aliran musik dangdut lahir setelah ajaran islam masuk ke Indonesia yang sudah bercampur dengan aliran musik India. Musik ini mulai tumbuh dan berakar sekitar tahun 1940. Musik ini dipengaruhi oleh unsur musik India yang diambil dari alat musiknya yang bernama Tabla atau musik yang menggunakan gendang. Sedangkan cengkok dan  harmonisasinya merujuk ke musik Arab. Akhirnya dipadukan oleh pengaruh musik barat yang mulai marak di akhir tahun 1960-an dengan menggunakan gitar listrik. Dangdut bisa di katakan lebih matang sejak tahun 1970-an. Ciri khas musik dangdut diiringi oleh gendang, suling dan joget yang gemulai.

Mengapa Dinamakan Dangdut ?

Dangdut kental dengan alat musik gendang. Suara gendang mnghasilkan bunyi DANG dan DUT. Ada juga yang mengatakan “dandut” ini berasal dari istilah atau sebutan tradisional asli Indonesia. Tetapi ada sedikit kemiripan khususnya dari adat tradisional melayu. Perjalan musik dangdut mengalami perubahan yang seknifikan dari masa kemasa. Dan akhirnya musik dangdut sudah membooming di Indonesia bahkan di Mancanegara.

Pendapat Secara Pribadi Dan Masyarakat Terhadap Dangdut

Menurut dari pribadi saya dan masyarakat punya obsesi, apalagi dalam zaman globalisasi, musik dangdut bisa menjadi pagar budaya. Jadi kamo berharap dangdut ini bisa mengantisipasi musik-musik Barat. Paling tidak, dangdut bisa menjadi musik alternatif dari dominasi musik Barat yang menjadi kiblat musik dunia. Sehingga dengan demikian, musik dangdut ini bisa dikatakan musik teladan, musik partisipatif melainkan juga ada idealisme untuk berkiprah dalam pembangunan.

Kemudian berpenampilan yang sopan, berwibawa, tanpa melenyapkan nilai-nilai estetika dan artistiknya. Misalnya cara tampil identik dengan goyang boleh-boleh saja, asal erotisme atau sensualitasnya jangan ditonjolkan. Jadi musik dangdut itu nantinya akan memberikan suatu sentuhan yang kuat, di samping sebagai konsumsi telinga, juga konsumsi mata serta, konsumsi bagi seluruh masyarakat.

Ciri-Ciri Musik Dangdut

  1. Alat musiknya akustik, dengan standarisasi melayu, seperti akordion, suling, gendang, madolin, dan dalam perkembangan di era ini adalah organ mekanik serta biola.
  2. Lagunya, mudah dicerna sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
  3. Iramanya terbagi dalam tiga bagian yaitu senandung (sangat lambat), lagu dua (iramanya agak cepat) dan makinang (lebih cepat).
  4. Liriknya masih lekat pada pantun.
  5. Irama musiknya sangat melankolik.
  6. Bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif,
  7. Sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4 (jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada lagu-lagu masa Melayu Deli (contoh: Burung Nuri)).
  8. Miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni.
  9. Sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.
  10. Pada umumnya tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama.

Nilai-nilai Yang Ada Dalam Musik Dangdut

Nilai estetika sama halnya dengan selera. Selera musik mereka tentunya tidak bisa dipaksakan pada mereka yang memiliki  warna musik berbeda. Terlebih lagi dalam bermusik dangdut  yang merupakan produk kreasi manusia, kebebasan adalah keniscayaan. Berkat kebebasan dalam nalar inilah, kita bisa melihat keragaman dalam musik dangdut yang bercabang-cabang dengan aransemen berbeda.

Implementasi nilai estetika berupa produk akhir bernama musik dangdut tersebut seketika harus diam, melawan ,atau tersenyum puas manakala dihadapkan pada nilai-nilai moral berlaku. Nilai-nilai moral (moral of values) adalah hakim sekaligus juri yang menentukan, apakah nantinya bisa diterima sebagai kemasul-akalan bersama, ataukah dianggap sebagai penyakit yang merusak.



Dampak Positif Dan Negatif Dangdut
Tidak dapat di pungkiri bahwa kehadiran musik dan lagu dangdut membawa dampak atau pengaruh masyarakat penggemarnya, khususnya bagi remaja kota Jakarta, baik yang positif maupun negatif. Sangat tidak adil apabila kita hanya menafsirkan musik atau lagu dangdut sebagai bentuk seni yang “kampungan” atau “tidak bermutu”.
a.    Dampak Positif Dangdut
Beberapa lagu dangdut mempunya makna atau mengandung pesan-pesan moral dan pendidikan, lagu-lagu tersebut mngajarkan atau menasehati agar remaja tidak terkena oleh pengaruh buruk yang diakibatkan kemajuan teknologi. Banyak lagu dangdut yang  bertema sosial dan  mengangkat realita kehidupan ketika orang-orang terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa,ketika melihat ketidakadilan dan ketidakmanusiaan. Laggu-lagu tersebut bisa mewakili mereka dalam berteriak dan menyuarakan hati nuraninya yang mencurahkan sisi hitam masyarakat kelas bawah. Kiat menyadarkan masyarakat terutama generasi muda, juga banyak dijumpai dalam lirik lagu dangdut yang mengangkat masalah perjudian yang semakin marak dalam berbagai bentu.
Selain menggambarkan permasalahan masyarakat, melalui lgu-lagu dangdut banyak kita jumpai kebijaksanaan untuk hidup bermasyarakat secara baik bahkan tidak jarang nasehat untuk kerukunan.
b.    Dampak Negatif Dangdut
Sesuai dengan tempat lahinya, musik dan lagu dangdut memang tumbuh subur dikalangan masyarakat, membawakan aspirasi mereka, menyuarakan hati merreka. Maka pantas apabila liriknya selalu berkisar pada persoalan yang menjadi bagian hidup sehari-hari. Nilai-nilai kualitas dari sejumlah lagu dangdut kurang di perhatikan. Sangat sulit untuk menemui nilai lebih dari kreatifitas seniman dangdut sekarang. Selain itu, dampak negatif dari lagu dangdut adalah :
1. Munculnya pola hidup atau kebiasaan untuk menburu tempat-tempat yang diketahui akan menggelar pertunjukan musiik dangdut.
 2. Timbulnya gaya hidup yang baru, yakni kesenangan memasuki rumah hiburan (pub) yang khusus menyajikan musik dan lagu dangdut.
3. Meskipun tidak seluruhnya, sebagian dari pengagum fanatik dangdut, seringkli memanfaatkan kesempatan menonton pertunjukan musik sambil meminum minuman keras (mabuk, teler).
 4. Timbulnya peniruan dikalangan remaja terhadap penyanyi idola. Hal ini menyebabkan matinya krestifitas dan buntunya inovasi untuk menbentuk jati diri.
5. banyak lagu-lagu dangdut yang mengandung pengertian sensual dibawakan oleh para pengamen remaja diberbagai tempat dan menyebabkan mereka matang sebelum waktunya.

Interaksi Dengan Musik Lain
Interaksi dangdut dengan musik lain disini diartikan bahwa awal muka interaksi dangdut dengan musik lain yang menyebabkan terjadinya bentuk baru dalam musik dangdut, berawal dari dangdut itu sendiri. Seiring dengan perkembangandangdut, masuk jenis-jeniis musik lain. Musik-musik inipun lalu bercampur dengan musik dangdut. Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan mempengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga yang masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut.
Musik rock, pop, disko, house berasimilasi dengan baik dalam musik dangdut. Aliran campuran antara musik dangdut & rock secara tidak resmi dinamakan Rockdut.

Pengaruh Dangdut Dalam Politik
Rhoma Irama menjadikan dangdut sebagai alat berdakwahnya, yang terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya serta dari pernyataan yang dikeluarkannya sendiri. Hal ini menjadi salah satu pemicu polemik di Indonesia pada tahun 2003, akibat protesnya terhadap gaya panggung para penyanyi dangdut, antara lain Inul Daratista, yang goyang ngebor-nya yang dicap dekaden serta “merusak moral”.
Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang perdebatan dan berakhir dengan pelarangan panggung dangdut dalam perayaan Sekaten di Yogyakarta. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi (wanita)-nya yang dinilai terlalu “terbuka” dan berselera rendah, sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan keagamaan.
Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari napas ini.
Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopeleran dangdut untuk menarik massa. Isu dangdut sebagai alat politik juga menyeruak ketika Bisofi Sudirman, pada saat itu sebagai fungsionaris Golkar, menyanyi lagu dangdut.
Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin, bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi. Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu dangdut banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan dirinya sebagai “radio dangdut” juga mudah ditemui di berbagai kota.

Peningkatan Taraf Perekonomian Terhadap Dangdut
Bagi masyarakat yang tinggal dibantalan rel kereta api atau dikolong jembatan, dengan adanya dangdut ini sangatlah penting karena merek bisa menyanyi dari panggung ataupun dengan gerobak dorong. Dengan itu masyarakat bisa menambahkan ekonomi dan bisa membantu keluarga, makan, ataupun biaya ank mereka untuk sekolah menjadi lebih tinggi, walaupun dengan menyanyi dangdut asalkan masyarakat niat untuk bekerja keras mereka juga akan mendapatkan hasil yang sangat banyak, dan bisa mengurangi biaya beban yang lainnya.

Peningkatan Lapangan Kerja Terhadap Dangdut
Siapa saja boleh jadi penyanyi dangdut muai dari anan-anak, remaja ataupun tua. Karena ini lapangan kerja yang sangat luas buat pecinta dangdut, asalkan kita bekerja dengan baik dan tidak berbuat negatif,serta banyak orang menilai bekerja sebagai seorang penyanyi dangdut itu bisa menghasilkan cukup besar pendapatannya. Peningkatan lapangan kerjanya juga bisa didirikan sendiri. Misalnya, seorang penyanyi dangdut itu menyanyi diatas panggung dan menghasilkan suara yang indah serta cengkok melayu dangdutnya menarik. Bisa saja meningkatkan lapangan kerjanya dengan hasil mennjual suara dan ciri khas jogetan dangdut yang sopan tersebut.
Perlu di garis bawahi, sebenarnya pekerjaan ini adalah seni budaya Indonesia yang harus dijaga, tetapi banyak penyanyi-penyanyi diluar sana yang salah menilai kebudayaan ini. Karena mereka seringg bergoyang erotisme dan terlalu memamerkan sensualitasnya, sehingga merusak keindahan (estetika) dangdut.
Kalau saja masyarakat memansang musik dangdut secara positifnya, kemumgkinan masyarrakat seluruh Indonesia khususnya untuk musik dangdut, akan lebih jauh lagi peningkatan lapangan pekerjaan dimata Mancanegara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar