Kamis, 02 Januari 2014

PENGARUH KELAS SOSIAL DAN STATUS



Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata ( lapisan ) orang-orang yang berkedudukan sama dalam kontinum ( rangkaian kesatuan ) status sosial. Definisi ini memberitahukan bahwa dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendidi-sendidi atau bersama-sama memiliki kedudukan social yang kurang lebih sama. Mereka yang memiliki kedudukan kurang lebih sama akan berada pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula.
Dalam kehidupan setiap individu, masing-masing memiliki perbedaan yang cukup beragam. Setiap orang dapat membedakannya melalui kelas-kelas tertentu yaitu : kelas bawah, menengah, dan kelas atas. Perbedaan yang muncul terkadang membuat kita merasa ada yang kurang dari diri sendiri atau suatu ketidak kepercayaan. Apabila disangkut-pautkan dengan makna dari bhineka tunggal ika bangsa Indonesia : "meskipun berbeda tetapi tetap satu". Seharusnya kita bisa memaknai kalimat tersebut. Perbedaan yang lain dapat dinilai dari fisik, keyakinan, ras, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin, usia, kemampuan, dsb.
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial. Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor gaya hidup tertentu ( kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama ) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.
Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial dari kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang untuk mengembangkan dan memajukan diri.
Dengan mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya hidup dan barang-barang yang dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih tinggi maka para pemasar sering memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik sebagai produk maupun sebagai hiasan dalam iklan yang ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih rendah.
Sedangkan yang dimaksud dengan status sosial adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat berkaitan dengan hak dan kewajibannya. Adapun menurut Ralph Linton adalah  sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya. Jadi orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.

A.    Pembangian kelas sosial terbagi 3:
1.      Berdasarkan status ekonomi
-        Menurut  Aristoteles kelas sosial dibagi menjadi :
·         Golongan sangat kaya
·         Golongan kaya
·         Golongan miskin
-        Menurut Karl Mark kelas sosial dibagi menjadi :
·         Golongan kapitalis
·         Golongan menengah
·         Golongan proletar

2.      Berdasarkan status social
Adalah adanya perbedaan pada penghormatan dan status mereka. Misalnya kasta pada masyarakat Bali. Marga pada masyarakat Batak dan lain-lain.

3.      Berdasarkan status politik adalah perbedaan karena wewenang dan kekuasaan yaitu:
·         eksekutif
·         legislative
·         yudikatif

B.     Cara memperoleh status
Disini ada 3 cara untuk memperoleh status diantaranya:
a.  Ascribed status : diberikan sejak lahir (jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan).
b.  Achived status : diperoleh karena usaha (gelar sarjana, dokter, pendidikan dll).
c.  Assigned status : diperoleh karena penghargaan (penghargaan Kalpataru)

C.     Akibat adanya status sosial dan kelas social
Karena disini terjadi perbedaan pada status sosial masing-masing masyarakat maka timbulah konflik diantara mereka. Konflik-konflik tersebut dapat digolongkan menjadi :
·         Konflik yang bersifat individu
Terjadi pada batin diri sendiri. Ini tejadi untuk menentukn pilihan, misalnya apakah dia ingin menjadi ibu rumah tangga atau memutuskan untuk menjadi wanita karir.
·         Konflik yang bersifat antar individu
Terjadi antara individu satu dengan yang lain. Misalnya, konflik yang terjadi dalam rumah tangga dalam hal perebutan warisan.
·         Konflik yang bersifat antar kelompok
Terjadi antara kelompok satu dengan yang lain.

Pengaruh dari adanya kelas sosial terlihat dari pemenuhan kebutuhan sehari-hari, baik kebutuhan primer, sekunder ataupun tersier. Untuk masyarakat dengan kelas sosial yang tinggi maka mereka akan membeli kebutuhannya dengan harga yang cukup mahal dibandingkan dengan masyarakat yang berkelas menengah dan rendah.
Jadi setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya.