Kelas sosial
didefinisikan sebagai suatu strata ( lapisan ) orang-orang yang berkedudukan
sama dalam kontinum ( rangkaian kesatuan ) status sosial. Definisi ini
memberitahukan bahwa dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara
sendidi-sendidi atau bersama-sama memiliki kedudukan social yang kurang lebih
sama. Mereka yang memiliki kedudukan kurang lebih sama akan berada pada suatu
lapisan yang kurang lebih sama pula.
Dalam kehidupan setiap
individu, masing-masing memiliki perbedaan yang cukup beragam. Setiap orang
dapat membedakannya melalui kelas-kelas tertentu yaitu : kelas bawah, menengah,
dan kelas atas. Perbedaan yang muncul terkadang membuat kita merasa ada yang
kurang dari diri sendiri atau suatu ketidak kepercayaan. Apabila
disangkut-pautkan dengan makna dari bhineka tunggal ika bangsa Indonesia :
"meskipun berbeda tetapi tetap satu". Seharusnya kita bisa memaknai
kalimat tersebut. Perbedaan yang lain dapat dinilai dari fisik, keyakinan, ras,
suku, agama, pendidikan, jenis kelamin, usia, kemampuan, dsb.
Pendekatan yang
sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang
luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari
kelas sosial. Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas
sosial, ada faktor-faktor gaya hidup tertentu ( kepercayaan, sikap, kegiatan,
dan perilaku bersama ) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari
anggota kelas sosial lainnya.
Para individu dapat
berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial dari kedudukan
kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh
orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan
berbagai peluang untuk mengembangkan dan memajukan diri.
Dengan mengenal bahwa
para individu sering menginginkan gaya hidup dan barang-barang yang dinikmati
para anggota kelas sosial yang lebih tinggi maka para pemasar sering memasukkan
simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik sebagai produk maupun
sebagai hiasan dalam iklan yang ditargetkan pada audiens kelas sosial yang
lebih rendah.
Sedangkan yang dimaksud
dengan status sosial adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau
kelompok masyarakat berkaitan dengan hak dan kewajibannya. Adapun menurut Ralph
Linton adalah sekumpulan hak dan
kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya. Jadi orang yang memiliki
status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur
masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.
A.
Pembangian kelas sosial terbagi 3:
1. Berdasarkan
status ekonomi
-
Menurut
Aristoteles kelas sosial dibagi menjadi :
·
Golongan sangat kaya
·
Golongan kaya
·
Golongan miskin
-
Menurut Karl Mark kelas sosial dibagi
menjadi :
·
Golongan kapitalis
·
Golongan menengah
·
Golongan proletar
2. Berdasarkan
status social
Adalah adanya perbedaan pada
penghormatan dan status mereka. Misalnya kasta pada masyarakat Bali. Marga pada
masyarakat Batak dan lain-lain.
3. Berdasarkan
status politik adalah perbedaan karena wewenang dan kekuasaan yaitu:
·
eksekutif
·
legislative
·
yudikatif
B.
Cara memperoleh status
Disini
ada 3 cara untuk memperoleh status diantaranya:
a. Ascribed
status : diberikan sejak lahir (jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan).
b. Achived
status : diperoleh karena usaha (gelar sarjana, dokter, pendidikan dll).
c. Assigned
status : diperoleh karena penghargaan (penghargaan Kalpataru)
C.
Akibat adanya status sosial dan kelas social
Karena
disini terjadi perbedaan pada status sosial masing-masing masyarakat maka
timbulah konflik diantara mereka. Konflik-konflik tersebut dapat digolongkan
menjadi :
·
Konflik yang bersifat individu
Terjadi pada batin diri sendiri. Ini
tejadi untuk menentukn pilihan, misalnya apakah dia ingin menjadi ibu rumah
tangga atau memutuskan untuk menjadi wanita karir.
·
Konflik yang bersifat antar individu
Terjadi antara individu satu dengan yang
lain. Misalnya, konflik yang terjadi dalam rumah tangga dalam hal perebutan
warisan.
·
Konflik yang bersifat antar kelompok
Terjadi antara kelompok satu dengan yang lain.
Pengaruh dari adanya
kelas sosial terlihat dari pemenuhan kebutuhan sehari-hari, baik kebutuhan
primer, sekunder ataupun tersier. Untuk masyarakat dengan kelas sosial yang
tinggi maka mereka akan membeli kebutuhannya dengan harga yang cukup mahal
dibandingkan dengan masyarakat yang berkelas menengah dan rendah.
Jadi setiap individu
dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status merupakan
perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah
lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi,
peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar